Jumat, 02 September 2011

Sifat Kepiting

Pasti semua yang tahu wujud kepiting, tapi mungkin tidak banyak yang tahu sifat kepiting, semoga Anda tidak memiliki sifat-sifat kepiting.


Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya lezat, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting-kepiting itu ditangkap malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom tanpa diikat, kepiting-kepiting tersebut akan direbus dan lalu disantap esok harinya. 
Yang menarik, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri, sebab si pemburu tahu betul sifat si kepiting.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
Kita seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami
kesuksesan, tapi kita malah mencurigai jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener.
Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.
Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.
Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini. 


Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:
1.  Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi)
yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/ pedoman dalam
bertindak
2.  Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.

Seharusnya kepiting-kepiting itu saling tolong-menolong keluar dari baskom, namun memang dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya !
Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang, dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. 
Gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Note: saya hanya sekedar menceritakan kembali, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar