Rabu, 17 Agustus 2011

Desa asal dan tujuan.

Seorang pemuda menunggang seekor kuda sedang menuju sebuah desa di lembah gunung, dia berencana menetap di sana.
Dalam perjalanan dia bertemu dengan seorang tua yang berjalan dari arah desa tersebut.
Dia berhenti sejenak dan bertanya kepada orang tua itu: “Bagaimana keadaan di desa di depan pak? Bagaimana orang-orangnya?"
Sang orang tua balik bertanya: "Bagaimana keadaan di desa tempat asal kamu?"
Sang pemuda menjawab dengan penuh emosi: "Sangat tidak baik, semua orang hanya mau menang sendiri, semua orang saling menusuk dari belakang, tidak ada keadilan, saling bermusuhan, karena itu saya ingin pergi dari sana"
Orang tua itupun menjawab: "Kalau begitu, kamu akan menemukan hal yang sama di desa di depan", lalu melanjutkan perjalanannya meninggalkan si pemuda.
Seorang pemuda lain, yang juga berasal dari desa yang sama sedang menuju ke desa itu, berpapasan dengan orang tua yang sama.
Dia pun berhenti sejenak dan bertanya hal yang sama: “Bagaimana keadaan desa di depan pak?”.
Orang tua itu pun menanyakan hal yang sama: "Bagaimana keadaan di desa asal kamu?"
Sang pemuda tersenyum dan berkata: "Indah sekali, orang-orangnya baik, mau bertukar pandangan, terbuka, penuh persaingan yang menggairahkan, menantang, dan memberikan kesempatan untuk maju".
Sang orang tua pun menjawab: "Kalau begitu, kamu akan menemukan hal yang sama di desa di depan".
Bukan perbuatan orang terhadap kita yang dapat menyakiti kita.  Pada dasarnya, respon yang kita pilih terhadap perbuatan mereka itulah yang menyakiti kita” (Stephen R. Covey).



 Note: saya hanya sekedar menceritakan kembali, mudah-mudahan ada manfaatnya.
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar